29 Desember 2009

GEBYAR SENI ISLAMI III

Kendati Tahun Baru Islam berlalu, namun IRMAS Masjid Al-Muhajirin yang telah mempunyai agenda tahunan, yaitu “GEBYAR SENI ISLAMI III” Muharram 1431 H yang merupakan hasil kerjasama antara warga masyarakat Perum Pancur Biru Lestari II, RW. III – RT. 02 Kelurahan Duriangkang, kecamatan Sei Beduk, Batam. Acara yang sengaja digelar pada hari Minggu, 27 Desember 2009 ini juga bertujuan mengisi aktifitas libur sekolah. 

Pada “GEBYAR SENI ISLAMI III” Muharram 1431 H diisi dengan beragam acara lomba dan sebagai puncak acara pada malam harinya diadakan pembagian hadiah para pemenang lomba dan ditutup dengan pengajian akbar, dengan mendatangkan Al-Ustad Chandra dari Tanjung Uma, Batam.

Dalam kesempatan ini juga IRMAS Masjid Al-Muhajirin juga mengundang para pejabat pemerintahan, diantara Gubernur Kepulauan Riau, Walikota Batam, Camat Sei Beduk, Lurah Duriangkang dan anggota DPRD Kota Batam.  

Perlombaan yang diadakan pada hari Minggu, 27 Desember 2009 dimulai dari pagi hari hingga sore berlangsung dengan meriah dan melibatkan beberapa TPA-TPQ sekecamatan Sei Beduk, Batam. Dengan 10 jenis perlombaan dan melibatkan 10 peserta lomba dari berbagai TPA-TPQ se-kecamatan Sei beduk Batam.
























RENUNGAN MUHARRAM 1431 H

Pergantian tahun berarti bertambah pula usia manusia. Berarti, jatah hidup setiap manusia berkurang, dan usia dunia ini mendekati hari penentuan (qiamat). Jika mengikuti filsafat ‘’PADI’’, semakin tua semakin merunduk, semakin matang dan siap di panen. Begitu juga manusia, semakin tua usianya, mestinya semakin bijaksana dan semakin matang berfikirnya, serta semakin dekat dengan Allah SWT. Oleh karena itu, hendaknya semakin memperbanyak ibadah kepada-Nya. Jangan sampai menjadi’’ Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi-jadi’’. 

Di tahun yang baru ini, semoga niat, tekad memperbaiki kesalahan dan kekuarangan yang pernah dilakukan pada tahun lalu. Menyambut tahun baru, dengan semangat baru, serta pola dan gaya hidup yang sehat lahir dan batin. Tidak ada yang lebih baik disisi Allah SWT kecuali mengakui semua kesalahan dan kekurangan kita selama ini. Manusia tempat salah dan lupa, tapi sebaik-baik orang yang salah, mereka yang mengakui kesalahan itu, dan mau memperbaikinya. Mari kita membumikan bulan Muharram. Dan mengenalkan kepada semua umat Islam dimana saja berada, kita rayakan dengan beragam kebaikan.

10 September 2009

PERESMIAN TPA-TPQ Masjid AL-MUHAJIRIN

Perumahan warga Pancur Biru Lestari II, RW. III, Kelurahan Duriangkang Kecamatan Sei Beduk menyambut Bulan Suci Ramadhan 1430 H, Mengadakan “Doa Arwah dan Peresmian Gedung Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA)” bernama Al Muhajirin, yang menempatkan agama sebagai landasan. Untuk itulah warga perum Pancur Biru Lestari II, berbenah diri dengan membangun sarana dan prasarana penunjang selain yang sudah berdiri Madrasah Dinniyah Awwaliyah Al Muhajirin yang berlokasi bersebelahan dengan Masjid Al Muhajirin. Terkait dengan itu, TPA Al Muhajirin akan dilaksanakan dengan peresmian oleh Wakil Walikota Batam Bapak Ir H Ria Saptarika.(15/8).

Ketua RW III Bapak Rajikin.ST, menjelaskan bahwa pembangunan atas kerjasama secara bergotong royong bersama-sama warga Perum Pancur Biru Lestari II. Pembangunan TPA selama empat (4) tahun yang menelan biaya sekitar Rp 85 juta, merupakan swadaya serta gotong royong dari masyarakat setempat, serta bantuan dari Wakil Walikota Batam. Masih banyak lagi dana yang kami butuhkan dalam pembangunan ini, terutama fasilitas untuk proses belajar mengajar, tapi kami selaku pengelola bersama masyarakat, tokoh agama, dan Lurah setempat akan terus mengupayakan kekurangan itu, demi mewujudkan serta meningkatkan mutu pendidikan Al-Qur’an di tempat kami ini, ungkapnya.

Dalam sambutannya, Ir H Ria Saptarika mengungkapkan rasa syukurnya atas dibangunnya sekolah TPA Al Muhajirin di Perum Biru Lestari II ini, yang sebahagian besar pembangunannya merupakan swadaya masyarakat setempat sebagai wujud nyata partisipasi dan gotong royong kerjasama yang baik demi memajukan siar agama dan pembangunan daerah, sekaligus sebagai tanggungjawab masyarakat, orang tua dan pemerintah untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang mempunyai mental agama yang kokoh.

Hal ini merupakan landasan pembentukan jiwa mereka dimasa yang akan datang, untuk mengisi pembangunan di perum Pancur Biru Lestari II ini pada khususnya serta bangsa pada umumnya, apalagi mengingatkan kita semua sebentar lagi akan memasuki Bulan Ramadhan, manfaatkan bulan suci untuk memperbaiki diri tutur Ria.

Berkat gotong royong dan merupakan budaya yang patut dilestarikan, karena salah satu dari program pemerintah mengharapkan masyarakat saling ber gotong royong. Apabila gotong royong sudah terlaksana dengan tepat maka akan dapat manfaatnya secara maksimal dengan sebaik-baiknya, tentu dengan harapan besar akan suatu keberhasilan dimasa akan datang terus berlanjut budaya gotong royong ini.

Menandai diresmikannya TPA tersebut, Wakil Walikota Batam Ir H Ria Saptarika, melakukan pemukulan gong dan pengguntingan pita serta melakukan tanda tangan untuk Sertifikat baca tulis Al Qur’an di TPA Al Muhajirin. Ria melihat ruangan TPA Al Muhajirin Perum Pancur Biru Lestari II dengan harapan berdirinya TPA tersebut, dapat lebih membangkitkan semangat belajar para santri dengan tidak terlepas dari peran serta orang tua, masyarakat serta pemerintah untuk bersama-sama menyamakan niat untuk mempersiapkan serta membangun generasi muda yang mempunyai landasan agama yang kokoh dalam mengisi pembangunan di daerah ini.

Puasa dan Permohonan Maaf

SUDAH menjadi tradisi, setiap kali masuk bulan puasa, telepon genggam saya penuh dibanjiri SMS berbunyi: selamat berpuasa dan mohon maaf lahir batin. SMS serupa akan muncul lagi dalam jumlah lebih banyak menjelang Lebaran nanti.
Bagaimana memaknai SMS tersebut? Para ahli psikologi agama menyebutkan bahwa kalimat permintaan maaf, besar maknanya. Paling tidak, sebagai langkah awal bagi seseorang menyatakan penyesalan. Itulah tindakan paling sederhana menunjukkan sikap penyesalan seseorang.
Namun akan lebih berarti kalau permohonan maaf disampaikan bukan sekadar basa-basi, melainkan sungguh-sungguh merupakan refleksi batin, sekaligus sebagai komitmen memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan. Alquran mengajarkan, sedikitnya ada tiga hal harus dilakukan terhadap mereka yang berbuat salah, yaitu menahan amarah, memaafkan, dan berbuat baik (al-Maidah 5:134).
Bahkan, sekalipun mereka bersumpah tidak akan berbuat baik kepada kita, tetap dianjurkan memberi maaf dan melupakan kesalahannya (al-Nur: 22). Hakikatnya, puasa membangun dan memperkuat sifat kemanusiaan manusia setinggi-tingginya sehingga pada akhirnya manusia penuh diliputi cinta kasih dan kemurahan hati, disertai kemampuan menahan marah serta keinginan tulus meminta maaf dan memaafkan sesama.
Sikap-sikap terpuji inilah sesungguhnya wujud nyata dari fitrah manusia (al-Rum30:30). Kesadaran akan fitrah manusia dan kenyataan bahwa dalam realitas tidak ada manusia luput dari dosa, dan kesalahan membawa pada kesadaran baru akan perlunya meminta maaf kepada sesama, terutama orangtua dan kerabat dekat, dari segala dosa dan kesalahan, baik tidak disengaja maupun jika disengaja.
Tidak hanya meminta maaf, tetapi juga memberi maaf kepada sesama tidak kalah pentingnya. Sebesar apa pun kesalahan orang lain, tidak perlu dihitung. Biarlah Tuhan yang mengetahui. Kewajiban kita sebagai sesama manusia hanyalah memberi maaf dan berusaha menunjukkan sikap yang jauh lebih baik.
Dalam interaksi sesama, baik dalam keluarga maupun dalam kehidupan sosial, sulit dihindarkan adanya saling benturan kepentingan, salah paham, dan salah persepsi. Walau begitu, kenyataan ini tidaklah membuat manusia berhati-hati agar tidak melukai perasaan sesama. Bahkan, bukanlah perkara mudah melupakan kesalahan orang lain.
Orang umumnya lebih suka membayar ganti rugi atau membayar sanksi daripada meminta maaf. Mengapa? meminta maaf sering dianggap identik dengan kehilangan harga diri atau kehilangan muka. Untuk membangun sikap mudah memaafkan, perlu direnungkan sifat-sifat Tuhan yang baik (al-asma`ul husna).
Di antara 99 sifat tersebut, empat berkaitan dengan sifat pemaaf, yakni sifat-sifat al-Ghaffar, al- Ghafur, al-Thawwab, dan al- Afwu. Sebagai al-Ghaffar, Allah SWT senantiasa berjanji menutupi kesalahan dan dosa orang-orang yang bertaubat, bahkan kesalahan mereka akan ditukar dengan kebajikan (al-Furqan, 25:70).
Allah SWT menyambut permohonan tulus para hamba, termasuk hamba yang berdosa sekalipun, dengan syarat tidak mempersekutukan Allah SWT (al-Furqan 25:70). Allah SWT memerintahkan manusia agar meneladani-Nya dalam memberi maaf dan ampunan (al-Jatsiyah45: 15), bahkan ditegaskan: "siapa bersabar dan memaafkan kesalahan orang lain maka hal demikian termasuk sifat utama" (al-Syura`42:43).
Ampunan Tuhan sungguh sangat luas, tak bertepi dan tak ternilai oleh apa pun. Hanya satu syarat, jangan mempersekutukan Allah dengan suatu apa pun. Renungkan makna hadis qudsi berikut: "Hamba-Ku, seandainya kalian datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh isi bumi, Aku pun pasti menyambut kalian dengan ampunan sepenuh isi bumi, asalkan kalian tidak mempersekutukan Aku" (HR Tarmizi dari Anas ibnu Malik).
Lalu, mengapa enggan memohon maaf? Pesan moral yang ingin dinyatakan Alquran adalah: berilah maaf sebelum yang bersalah meminta maaf. Dengan demikian, maaf yang diberikan itu tidak terkesan terpaksa. Slogan "tiada maaf bagimu" jangan pernah ada dalam kamus kehidupan kita.
Sikap saling minta maaf dan memberi maaf inilah sesungguhnya fondasi utama bagi pemulihan dan penguatan hubungan silaturahim sesama manusia. Puasa seharusnya menjadi media yang memperkukuh fondasi tersebut. Wallahu a'lam bi as-shawab.(*)

SITI MUSDAH MULIA
Profesor Riset Bidang Lektur Keagamaan dan
Dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

20 Juli 2009

PERINGATAN ISRA'MI'RAJ 1430 H

Ketua Panitia Sdr. Nur Ashikin

Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Ikatan Remaja Masjid ( IRMAS ) Al – Muhajirin, Perum Pancur Biru Lestari II, Batam pada hari Minggu, 19 Juli 2009 yang dihadiri sekitar 105 orang masyarakat sekitarnya dan 100 anak-anak TPA-TPQ.

MC Sdr. Pay


Selanjutnya acara dibuka oleh Sdr. Pay selaku MC dan penampilan team Rebana Majelis Ta'lim ibu-ibu masjid Al-Muhajirin Perum Pancur Biru Lestari II, Batam dengan membawakan lagu-lagu favoritnya. Selanjutnya pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh Sdr. Syaihiri dan kader muda IRMAS ananda Tutut.


Sdr. Syaihiri

Ananda Tutut

Team Rebana Majelis Ta'lim Ibu-ibu masjid Al-Muhajirin



Tidak lupa sambutan pembina IRMAS, bpk. Djazuli. Dalam sambutannya mengatakan bahwa IRMAS saat ini secara pelan tapi pasti perlu mengadakan perekrutan anggota baru. Hal ini guna mengantisipasi suatu saat para IRMAS sekarang ini yang mau melanjutkan jenjang yang lebih tinggi.

Bpk. Djazuli, Pembina IRMAS Al-Muhajirin


Selanjutnya sambutan Ketua Panitia sdr. Nurashikin, acara-acara relegius perlu ditanamkan sejak dini pada adik-adik di TPA-TPQ, dilanjutkan sambutan Ketua RW III dan mewakili Ta'mir masjid Bpk. Rajikin ST, yang dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat sekitar perlu meningkatkan nilai-nilai ibadah dan selalu memakmurkan masjid sebagai tempat ibadah.


Bpk. Rajikin ST, Ketua RW. III PBL II


Sebelum acara puncak ditampilkan juga team Hadroh masjid Al-Muhajirin Perum Pancur Biru Lestari II, Batam yang dalam kesempatan ini merupakan penampilan ke 116 dari awal berdiri hingga sekarang ini.

Tiba acara puncak Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Ikatan Remaja Masjid ( IRMAS ) Al – Muhajirin, Perum Pancur Biru Lestari II, Batam yang menghadirkan Bpk. Ust. Syukri Ilyas SAg selaku penceramah.

Bpk.Ust. Syukri Ilyas. SAg

"Dengan adanya peringatan Isra Miraj kita diingatkan untuk tidak hanya sekadar menjalankan shalat saja, tapi juga menerapkan segala macam aplikasi kandungan Al-Qur’an ," kata Ust. Syukri Ilyas SAg

Menurut staff Departeman Agama Kota Batam, peringatan Isra Miraj merupakan momentum untuk mengingatkan umat Islam tentang shalat. Umat Islam diingatkan untuk membenahi shalat agar lebih baik dan menghormati setiap perbedaan diantara umat Islam. "Isra Miraj merupakan perintah shalat yang menjadi kewajiban umat Islam dan harus ditaati.

Ia mengatakan, shalat yang baik adalah shalat yang fungsional. Shalat fungsional adalah shalat yang ketika dilakukan mampu mengubah seseorang menjadi lebih bermakna dalam kehidupan pribadi dan sosial. Ketika ditanya bagaimana seseorang dapat menjalankan shalat secara fungsional, ia mengatakan hal itu dapat diawali dengan sering bangun pada sepertiga malam untuk menunaikan shalat malam.
Ia mengatakan, jika seseorang mempunyai spiritualitas bagus, shalat yang dijalankan akan berdampak terhadap perbuatannya. Spiritualitas yang bagus itu sendiri dibangun dengan nilai-nilai shalat yang benar sesuai syariat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. "Jika seseorang bisa meyakini dengan kehadiran Allah SWT, apa pun yang menimpa dirinya akan diterimanya, takdir baik atau takdir buruk semua disyukuri," katanya. Menurut dia, nilai keimanan seseorang tidak bisa diukur dengan penampilan sholat saja, tapi keimanan seseorang ada didalam hati masing-masing orang" katanya.

Selanjutnya acara ini ditutup dengan do’a dan bersalam-salaman para hadirin undangan peringatan Isra’Mi’raj masjid Al-Muhajirin Perum Pancur Biru Lestari II, Batam. ( IRMAS Al-Muhajirin PBL II )

13 Maret 2009

ZAKAT PENYELAMAT KELUARGA

Sampai saat ini belum ada data penelitian secara nasional mengenai analisis dan dampak kemiskinan terhadap lembaga perkawinan dan keluarga. Namun kenyataan yang kita saksikan, bergelanggang mata orang banyakan bahwa dampak kemiskinan telah melampaui batas toleransi kemanusiaan.
Fenomena sosial yang memiliki korelasi dengan kemiskinan, seperti anak bunuh diri, ibu bunuh anak karena stress dan kemelaratan, ibu hamil dan anaknya meninggal akibat kelaparan, pekerja anak di bawah umur, kasus-kasus "trafficking" atau perdagangan perempuan dan anak, fenomena anak jalanan, anak putus sekolah, dan remaja yang terjerumus ke dalam maksiat, belakangan ini terus bertambah.
Selain itu, tidak sedikit keluarga yang pecah karena masalah ekonomi dan beratnya beban kehidupan. Kekerasan dalam rumah tangga juga banyak dipicu oleh persoalan kemiskinan. Kasus perceraian meningkat secara drastis sejak Indonesia dilanda krisis ekonomi. Suami dan istri hidup terpisah karena sulitnya mendapatkan penghasilan, sementara hak anak untuk mendapatkan kasih sayang dalam keluarga yang utuh terabaikan, telah menjadi fenomena sehari-hari yang tidak asing lagi dalam masyarakat kita.
Mengenai fenomena perceraian, dalam tiga tahun terakhir angka perceraian di negara kita meningkat secara drastis dari sebelumnya hanya berkisar 20.000 kasus setiap tahun kini menjadi 200.000 kasus tiap tahun, dari sekitar 2 juta pernikahan dalam setahun. Kasus gugat cerai dari pihak istri banyak terjadi disebabkan suami selaku kepala keluarga tidak sanggup memberi nafkah keluarga. Tingginya angka perceraian tidak boleh dianggap fenomena yang wajar di dalam masyarakat yang menjunjung tinggi kehidupan beragama.
Perceraian yang dilakukan karena kemelut ekonomi seringkali bukan menyelesaikan masalah, tapi malah memperparah masalah yang ada. Perceraian pada keluarga miskin melahirkan janda dan duda miskin dengan hari depan yang suram. Anak-anak dari orang tua yang bercerai luntang lantung tanpa pendidikan dan persiapan untuk hidup terhormat di tengah masyarakat.
Secara lebih luas kemiskinan keluarga berdampak terhadap rendahnya derajat kesehatan ibu dan anak, buruknya gizi keluarga, terpuruknya kualitas sumber daya manusia (SDM), lemahnya penghayatan nilai-nilai agama dan akhlak mulia, serta keterbelakangan keluarga ketika mesti berhadapan dengan modernisasi.
Begitulah realita yang ada di sekitar kita. Bukan mengajak kita untuk pesimis, tapi ini adalah permasalahan umat yang harus diselesaikan. Tidak mungkin mengatasi suatu permasalahan yang ditutupi-tutupi atau disikapi secara tidak proporsional.
Zakat yang dikelola melalui lembaga adalah sumber dana yang dapat digunakan sebagai katup pengaman terhadap masalah ekonomi yang mengancam keutuhan keluarga. Islam juga menetapkan kewajiban membantu kerabat yang miskin, sebelum sampai pada tahap seseorang wajib dibantu dengan dana zakat. Berbagai kasus yang menimpa keluarga miskin di tanah air akan bisa diminimalisir sekiranya dilakukan langkah preventif dan pertolongan sebelum terlambat.
Menyelamatkan sebuah keluarga pada hakikatnya menyelamatkan sebuah generasi. Membiarkan tercerai berai sebuah keluarga berarti menyia-nyiakan satu generasi dalam keluarga tersebut. Salah satu upaya untuk menyelamatkan satu generasi dalam keluarga adalah memperbaiki ekonomi dan kesejahteraan.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam buku Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan (1995) menyatakan, Kemiskinan merupakan ancaman terhadap keluarga, baik dalam segi pembentukan, kelangsungan, maupun keharmonisannya. Dari segi pembentukan keluarga, kemiskinan merupakan salah satu rintangan besar bagi para pemuda untuk melangsungkan pernikahan. Selain itu, betapa tekanan kemiskinan kadang-kadang mengalahkan nilai-nilai moral. Ia dapat memisahkan seorang suami dengan istrinya. Kemiskinan bisa merenggangkan hubungan antar anggota suatu keluarga, bahkan kadang-kadang memutuskan tali kasih sayang di antara mereka.
Untuk itu mari kita dayagunakan zakat sebagai penyelamat keluarga secara totalitas. Penyaluran dana zakat untuk membantu keluarga miskin, keluarga yang ditinggal suami atau ayah, keluarga lanjut usia tanpa penyangga ekonomi, keluarga terjerat hutang, atau tulang punggung pencari nafkah keluarga tiba-tiba kehilangan pekerjaan (misalnya PHK), memiliki manfaat sosial yang sangat besar. Standar bantuan yang diberikan adalah standar kelayakan hidup sesuai kondisi sekarang.
Dalam riwayat sahabat sebagaimana diutarakan Yusuf Qardhawi dalam buku yang disebut di atas, bahwa Khalifah Umar bin Khattab memberikan zakat kepada orang miskin sampai ia berkecukupan. Pernah datang kepada Umar r.a. seorang lelaki mengadukan nasibnya sengsara. Umar lalu memberikan tiga ekor unta untuk mengentaskannya dari kemiskinan. Saat itu, unta dianggap harta paling berharga dan bermanfaat. Umar memerintahkan kepada pegawainya, Berikanlah lagi zakat kepada mereka yang berhak walau pun salah seorang dari mereka telah menghabiskan seratus ekor unta.
Mengenai ukuran zakat yang diberikan kepada mustahik, para ulama fiqih mengenal dua pendapat. Pendapat pertama, memberikan zakat kepada orang miskin untuk menutupi kebutuhan sepanjang umur dengan satu kali pemberian. Pendapat kedua, memberikan zakat kepada orang miskin cukup untuk kebutuhan satu tahun. Intinya adalah zakat yang diberikan dalam jumlah yang memungkinkan mustahik terangkat ke tingkat yang kehidupan yang layak.
Upaya menyelamatkan keluarga miskin dengan penyaluran dana zakat, secara praktis terkait dengan konsep penguatan individu. Penguatan individu berdampak pada penguatan masyarakat. Penguatan masyarakat melahirkan penguatan negara. Saya teringat ungkapan almarhum Prof. Dr. H.A. Mukti Ali (mantan Menteri Agama 1971-1978) menyatakan; Bagaimana caranya membangun negara yang kuat? Bangunlah rumah tangga yang kuat. Bagaimana caranya membangun negara yang makmur? Bangunlah rumah tangga yang makmur. Bagaimana caranya membangun negara yang bahagia? Bangunlah rumah tangga yang bahagia.

* Sumber dari Pengurus Badan Pelaksana BAZNAS dan tim asistensi naskah Menteri Agama.

25 Februari 2009

TEAM HADROH KONSER YANG KE-100

Kami selaku ketuaTeam Hadroh AL-Muhajirin Perumahan Pancur Biru Lestari II mengucapkan selamat atas penampilan Team Hadroh yang ke 100 kali, semoga semakin sukses dan tetap mengudara :

(TEBAR SHOLAWAT RAIH SAFA'AT UNTUK UMAT)

Bagi para pembaca apabila berminat hiburan Team Hadroh Masjid Al-Muhajirin, bisa menghubungi :
Sekretariat Masjid Al-Muhajirin, Perum Pancur Biru Lestari II,
Blog G, No.3, Telp. ( 0778 ) 7022067, 0856 6623852,
Kel. Duriangkang, Kec. Sei Beduk,
Batam ( 29437 ).

ROKHMAD,ST

20 Februari 2009

Selamat Datang di IRMAS AL-MUHAJIRIN Perum Pancur Biru Lestari II, Batam


Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.
Kepada saudara/i kami seiman rahimakumullah,

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, meminta perlindungan dengan-Nya dari keburukan diri kami dan dari kejelekan perbuatan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tiada yang dapat menyesatkan dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tiada yang dapat memberikan petunjuk.

Kami bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dia telah mengokohkan kitabnya, menampakkan firman-Nya dengan kebenaran, memfasihkan lisan-lisan ahli Islam dengan penjelasan dan pembicaraan. Maka di antara mereka terdapat teladan untuk melakukan kebaikan, dan sebab itu dia sampai pada batas dan puncak anugerah Allah Ta’ala.

Kami bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, beliaulah sebaik-baik orang yang naik mimbar dan paling fasihnya orang yang berkhutbah dengan khutbah-khutbah pencegah kemaksiatan.

Semoga shalawat dan salam yang banyak terlimpah kepada Nabi agung Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, keluarga, dan para sahabatnya, yang mana mereka adalah puncak teladan yang patut ditiru dalam dakwah dan ceramah di waktu sore dan siang hari; dan kepada orang-orang yang berjalan di atas jalan mereka, menempuh arah-arah mereka, dan meniru langkah-langkah mereka selama orang yang ingat masih mengingat Allah, orang yang berniaga bersama Allah masih berniaga, dan orang yang mencegah masih mencegah kerusakan dan kehancuran.

Amma Ba’du.

Semoga dengan adanya blog silaturrahim IRMAS AL-MUHAJIRIN Perum Pancur Biru Lestari II, Kel.Duriangkang, Kec. Sei Beduk, Batam ini bisa menjalin Ukhuwah Islamiyyah di antara kita sekaligus dapat mempererat tali persaudaraan antara kita sesama muslim. Dan mari bersama-sama meningkatkankan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dengan berjuang dan syiar di jalan Allah semata-mata hanya untuk mengharap ridho-Nya. Silaturrahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturrahim, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah....

Jazakumullah ahsanal jaza'.
Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.